Darisebelas orang yang disekap di kamar mandi, enam di antaranya meninggal, dan lima orang masih hidup. Salah satunya adalah anak Dodi dan empat asisten rumah tangga. banyak yang tak tahu identiasnya pada malam hari, selain para korbannya. Dia merupakan seorang pembunuh sadis yang berkeliaran. Pada 11 Desember 1978, di Des Moines, Robert
Mungkinanda sudah pernah mendengar nama Jack the Ripper. Ia adalah seorang pembunuh yang dianggap bertanggung jawab atas kematian lima wanita PSK pada tahun 1888 di London yang ditemukan dalam kondisi tubuh termutilasi. Setelah lebih dari 100 tahun, identitas sang pembunuh masih belum terungkap.
Suatuhari CIA (agen rahasia USA) berniat merekrut seorang pembunuh bayaran untuk melaksanakan misi di Irak. Ada ribuan peserta yang mencoba melamar pekerjaan ini karena tergiur dengan bayaran 1 juta dollar. Setelah menjalani puluhan macam tes,hanya tersisa 3 orang lagi (2 pria, 1 gadis muda) untuk melewati tes terakhir.
Vay Tiền Nhanh. JAKARTA - Atas saran orang alim itu, sang pembunuh segera hijrah dari negeri asalnya. Pria yang telah menewaskan seratus nyawa itu ingin memulai babak baru kehidupan, di negeri tujuan yang berisi banyak orang salih. Kisahnya diceritakan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, sebagaimana riwayat Imam Muslim. Rasulullah SAW menuturkan, "Dia sang pembunuh 100 jiwa pun berangkat. Saat tiba di persimpangan jalan, ajal datang menjemputnya. Lalu datanglah Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab; keduanya memperebutkannya. Malaikat Rahmat berkata, 'Dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah.' Sementara, Malaikat Azab berkata, 'Dia belum melakukan satu kebaikan pun.' Akhirnya, turun sesosok malaikat yang berwujud manusia. Kemudian, keduanya Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab sepakat untuk menjadikannya penengah. Dia berkata, 'Ukurlah jarak di antara tanah tempat kematian sang pembunuh. Lalu perhatikan, ke arah mana dia lebih dekat. Maka berarti dia termasuk penghuni tempat itu.' Masing-masing pun mengukurnya. Ternyata, pria tersebut lebih dekat ke arah negeri yang hendak dia tuju. Maka Malaikat Rahmat kemudian menemani jiwanya." Menurut Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya, Shahihul Qashash an-Nabawy, kisah tersebut membuka pintu harapan bagi siapapun orang beriman yang hendak meraih ampunan Allah SWT. Ingat kembali surah az-Zumar ayat ke-53. Artinya, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'" Allah melarang kita untuk berputus asa dan meyakinkan kita betapa ampunan-Nya amat luas. Lihatlah, pria yang telah membunuh seratus nyawa. Atas izin Allah SWT, langkah kakinya digerakkan dalam hijrah menuju kehidupan yang lebih islami. Walaupun dia sudah meninggal sebelum mencapai negeri tujuan, ternyata taubatnya sudah diterima Allah SWT. Demikian pula. Menurut Syekh Umar Sulaiman, dari kisah ini dapatlah dipetik suatu hikmah. Betapa rahib yang menjadi korban ke-100 merupakan orang yang pandai beribadah, tetapi belum tentu berilmu. Kata-katanya yang menghakimi-bahwa taubat sang pembunuh tidak mungkin diterima-terbukti keliru. Rahib tersebut kurang bijak bila dibandingkan dengan ulama yang menasihati sang pembunuh agar hijrah dari negeri asalnya. Ulama tersebut menilai, siapapun hamba Allah berkesempatan mendapatkan naungan dan ampunan-Nya. Dengan begitu, terbukalah jalan menuju pintu taubat; tertutuplah celah kembali kepada kemaksiatan. sumber Islam Digest RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
ada lima orang dalam kamar tiba tiba datang seorang pembunuh