KumpulanCerpen Tentang Ibu Tercinta. Seorang ibu merupakan orang yang paling mencintai dan menyayangi kita sepenuh raga. Dengan segenap kemampuan yang dia miliki, tercurah kecintaan yang besar dan tiada henti. Untuk itulah, kita diharuskan untuk menghargai dan menghormati ibu dengan tulus.
Ndakcuma itu.Bu Sutarti dan Bu Rusmini mengancam akan membongkar kuburan suaminya di Taman Makam Pahlawan. Buat apa negara pura-pura hormat ke almarhum suami mereka dengan kasih pusara nduk Kalibata, kalaunyatane janda-janda kusuma bangsa itu dikuyo-kuyo. Pas jalan ke kantor Pak Lurah, Cangik yang kurus kering dan Limbuk yang gendut-subur mandek sebentar di Senayan.
Lalubagaimana sebenarnya kondisi pahlawan tanpa tanda jasa itu? Wartawan BBC News Indonesia, Raja Eben Lumbanrau mengumpulkan cerita perjuangan guru honorer di beberapa tempat mulai dari yang dekat dengan pusat ibu kota negara hingga di pedalaman Kalimantan. Seluruh identitas guru honorer yang diwawancara disembunyikan atas permintaan narasumber.
Fast Money. Puisi guru ditulis sebagai salah satu ungkapan terima kasih terhadap jasa-jasa guru yang telah membimbing dan memberikan perhatian serta kasih sayangnya kepada kita di sekolah sehingga bisa menjadi orang yang berilmu dan beradab. Pada gurulah alasan mengapa ada orang yang hebat. Kita tidak boleh melupakan itu. Kumpulan puisi untuk guru tercinta yang ada di halaman ini merupakan karangan orang-orang yang senantiasa mengingat jasa-jasa gurunya di sekolah, yang merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Baca juga puisi tentang pendidikan Menjadi guru di sekolah yang telah menjadi orang tua kedua kita, bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, penuh perjuangan dan pengorbanan, yang tidak jarang siswanya sadari. Semoga dengan cara sederhana ini, puisi guru tercinta, bisa menjadi sebuah cara untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasih kita untuk Bapak dan Ibu guru. Contoh puisi guru goresanpena_gpf Pena sang guru Pena guruku Tak pernah bosan menari-nari di diriku Menuliskan banyak warna di jiwaku Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku Pena guruku hebat Karena penanya aku tak telat Tugas-tugasku tak lambat Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat Pena guruku sangat mengagumkan Aku pun terbuai angan Dunia akan kuguncangkan Menuju sebuah pencapaian Kuingin penaku seperti miliknya Menggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsa Hasil penamu kan kujunjung penuh makna Kaulah Sang penaku yang berjuang sepenuh jiwa. Oleh Mesdiana, S. Pd Guru dalam sandera Guru… sosok insan yang begitu mulia ia rela menghabiskan waktunya demi anak bangsa tak mengenal lelah, hanya semangat, asa dan doa yang keluar dari bibirnya demi mencerdaskan anak bangsa kini ia telah disandera disandera akan beribu administrasi ia jarang bercengkerama dengan siswa-siswanya ia hanyut bahkan tenggelam akan administrasi demi kesejahteraan yang ingin diraihnya kini ia telah disandera disandera akan berbagai aturan hingga ia segan untuk mendidik anak bangsa ia terbelenggu… tak hanya itu, rayuan dilema merasuk dirinya ketika nurani berbisik untuk mendidik dengan ikhlas hati kecilnya pun berkata “tak takutkah engkau dengan jeruji besi?” oooh guru… sampai kapankah engkau akan tetap disandera? Oleh La Jumadin Sang pengabdi Setiap pagi kau susuri jalan berdebu Berpacu waktu demi waktu Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot Tak hirau dingin memagut Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya Wajah-wajah lugu haus kan ilmu Menari-nari di pelupuk mata menunggu Untaian kata demi kata terucap seribu makna Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu Menyaksikan tingkah polah sang penerus Canda tawa penghangat suasana Hening sepi berkutat dengan soal Lengking suara kala adu argumen Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu Entah berapa tinta tergores di papan putih Entah berapa lisan terucap sarat makna Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi Entah berapa ajaran budi kau tanamkan Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi Berserah diri mengharap kasih Ilahi Ilmu kau beri harap kan berarti Satu persatu sang penerus silih berganti Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri Kau tetap di sini setia mengabdi Sampai masa kan berakhir nanti. Oleh Zaniza riansah_reza Guruku Engkau selalu sabar dalam menghadapi ku .. Engkau selalu tabah memberikan ilmu .. Oh guru ku .. Engkau selalu sayang kepada ku Meski aku membuatmu marah .. Oh guru ku .. Engkau memilih ku atau membimbing ku dijalan yang lurus .. Engkau membuat ku sukses hingga saat ini. Oleh Ali Guru Guru ku .. Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa Yang tidak lelah mengajari ku .. Merelakan waktu istirahat nya Hanya untuk mengajari ku .. Oh guru ku .. Engkaulah pahlawan ku .. Aku tidak bisa seperti ini tanpa mu .. Guru ku .. Terima kasih atas jasa-jasa Yang engkau berikan selama ini .. Oh wahai guru ku .. Guruku Kau adalah sumber ilmu ku .. Kaulah pembimbingku .. Kaulah yang mendidikku Dengan sabar dan tulus .. Guruku .. Sungguh besar jasamu .. Kau yang tak pernah bosan Dalam mengajar dan membimbingku .. Engkau pahlawan tanpa tanda jasa .. Guruku .. Terima kasih .. Atas segala jasa-jasa Dan engkau pahlawanku .. Oleh Amelia Prishanty Guruku Setiap hari kau bagi ilmumu Dengan keihlasan dan kesabaran Setiap hari kau bimbing aku Dengan nasehatmu yang penuh makna Guru ku Tak pernah lelah kau ajar aku Selalu semangat setiap tugas mu Guruku terimakasih Atas semua pengorbananmu untukku Maafkan salahku jika kau pernah terluka dengan kataku Guruku… kau tak kan pernah terlupakan dalam hidupku. Oleh Nurwawan Puisi tentang guru diini_tr Sang guru Tentang kegelapan… Tentang buta pada zaman dahulu kala.… Tentang kebodohan yang merajalela…. Dan tentang sosok penumpas itu semua…. Ialah sang guru…. Sosok yang ikhlas berbagi ilmu…. 1, 2, 3 ,4 dan seterusnya…. Harapnya tetap tak lekang dimakan usia…. Tetap tak basi dari sebuah tradisi…. Dia tetap mulia… Dengan segala wibawanya…. Masa depan? Jangan kau tanyakan…. Aku dan kamulah sang harapan… Menjadi lebih hebat dari apa yang ia ajarkan…. Maka genggamlah apa yang ia percayakan… Oleh Fitriana Munawaroh Pahlawan yang terlupakan Cermatilah sajak sederhana ini, kawan Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula Sosok yang terkadang terlupakan Sosok yang sering tak dianggap Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini Ingatlah lagi kiranya apa jasanya Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya Bukan ia yang diharap menang Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini Karenanyalah kudapat tulis sajak ini Karenanyalah kau dapat baca sajak ini Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa Mungkin telah teringat olehmu kawan Mungkin telah kau terka jawabnya Ialah pahlawan dan orang tua kedua Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan. Oleh Ahmad Muslim Mabrur Umar Jangan ajari aku korupsi, guruku Kureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmu Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu Senyum sapa salammu setia menyambut kedatanganku Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu Aku mungkin bukan anak yang pintar Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar Ilmumu aku goreskan dengan ujung pena Di atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasa Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asa Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masa Aku ingin guruku memberi angka apa adanya Bukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdaya Menipu diriku… orang tua… dan seluruh bangsa Meski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsa Terpaksa memberi angka yang cetar membahana Di bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa adanya. Guruku… jangan ajari aku korupsi Beri kami angka sesuai bukti yang engkau miliki Itulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagi Agar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakiki Mampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisi Bukan emas palsu yang menipu diri sendiri Guruku… Ajarkan kami sepenuh hati dengan kejujuran dan hati. Oleh Abdul Hakim Puisi guru 4 bait Guru Guru, kau laksana bunga berembun sejuk bagaikan bunga bermekar indah bagaikan langit berawan senja Guru, jasamu sungguh tak kulupa jasamu tak terhingga mengajar tanpa pamrih Guru, apa yang harus ku balas dari kebaikanmu guru ibu di sekolah melaksanakan terbaik demi muridmu ini Engkaulah ibu kedua kami kau habiskan setengah hari hanya untuk mendidik kami Guru, kuucapkan terimakasih padamu. Guruku pelitaku Ketika saya t’lah lelah Mengikuti langkah nasib Yang selalu berjalan Tanpa arah tujuan Ketika saya tak tahu Langkah apa yang harus kuambil Agar saya sanggup berguna Bagi Nusa dan Bangsa Engkau tiba untukku Untuk menunjukkan semua ilmu Untuk mengajarkanku Apa yang tak kuketahui Guruku, Engkaulah pelitaku Di kala saya dikelilingi kebodohan Juga ketidaktahuan Guru Tak kenal lelah kau bekerja Di kala hatiku mulai lelah Kau tetap menguatkan kami Memberikan bekal untuk Masa depan kami kelak Wahai guruku Engkaulah cahaya pelita Penerang di dalam kegelapan Kaulah jagoan tanpa tanda jasa Yang tak mengharapkan balas jasa Kau yang mengajariku semua Kesederhanaan, kesopanan, serta tanggung jawab Berkat usahamu mendidikku Aku sanggup mengetahui Apa yang sebelumnya tak kuketahui Terima kasih guruku Atas semua usahamu Tak akan kulupakan besar jasamu Guruku cahaya pelita Kau yaitu pahlawanku Guruku Guru, kaulah pendidikku kaulah pengajarku kaulah pembimbingku serta orang tuaku di sekolah Kau yang selalu mengajarkan kami akan ilmu menulis, membaca, bermain, serta berhitung kau tidak pernah lelah kau tidak pernah mengeluh tetapi kau selalu mengajarkan kami dengan kesabaran Guru, kaulah jagoan tanpa tanda jasa kaulah pelita penerang dalam gulita jasamu tiada tara mengajar sampai kami kelak berkhasiat bagi masa depan kami Guru, terimakasih atas segala jasamu tanpamu kami tidak tau akan ilmu kami tidak tau menulis, berhitung, dan membaca terima kasih guru guruku. Sumber katacintame Puisi untuk guru tercinta diini_tr Kepada guruku Kulihat kau berdiri di pelupuk mataku Menyampaikan pesan waktu Tatkala tatapan bertemu Aku menangkap sejuta cahaya darimu Cahaya ilmu kian merasuk ke benakku Bahkan aku berharap ia menjadi segumpal daging Kau pelita di hitam legamnya jiwaku Laksana tetesan air di gersangnya gurun pasir Duhai guruku Kau taman Kehidupan Berjuta ilmu kau tanamkan Tanpa lelah dan putus asa Berjuang mencerdaskan generasi bangsa Kau mempunyai laut yang terpenuhi dengan mutiara-mutiara ilmu Izinkan aku melayarinya, sehingga matiku penuh ketenangan Hidupmu penuh perjuangan Maka, tak berdosa jika aku memberimu gelar pahlawan. Oleh Winda Puspitasari Bersamamu, guruku Ketika aku menatap langit Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku Aku dapat menggapai cita setinggi itu Ketika aku memandang samudera Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku Aku bisa merangkul mimpi seluas itu Ketika aku melihat gunung Beratnya takkan mampu kupikul di punggung Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu Itulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terima Berkatmu. Kumantap, kumemandang, kumelihat sisi lain dunia Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung Terhatur terima kasih untukmu, guruku. Oleh Yoga Permana Wijaya Pipit kecil Awal jumpa kita Kami bukan siapa-siapa Hanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka Kami hanya berputar… berputar… Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kami Awal jumpa kita Kami bukan apa-apa Hanya sobekan-sobekan kertas tak bermakna Menunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kami Merangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkan Guruku… lihatlah pipitmu Kami telah seperkasa garuda, selincah merpati Dengan ilmu dan petuahmu Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari Langkah seok… telah mantap menapaki jalan tajam beronak Kini pipitmu… Telah siap terbang… terbang memetik cita-cita kehidupan Dia meninggalkan Secuil sejarah hidup kami di sini. Oleh Zuarni, S. Pd. Puisi hari guru penyairasa Guruku yang hebat “Bagaimana tidak hebat rutinitas pagi harus serba hemat bangun tepat mandi cepat sarapan kalo sempat guruku hebat jam sudah wangi menjemput sang pelangi mengantarkannya meraih mimpi demi ibu pertiwi guruku hebat bertahun tahun menahan diri dari keinginan hati dari nafsu yang menghampiri walau kadang makan hati guruku hebat bagimana tidak hebat tiap hari menopang martabat walau kadang tak bersahabat namun tetap kuat guruku tetap hebat… dalam kekurangan tetap bertahan dalam kesederhanaan tetap diam dalam kesuksesan tetap sopan dalam kemakmuran tetap tenang guruku memang hebat meski bukan konglomerat namun tak melarat meski bukan bangsawan namun tetap menawan guruku hebat mendidik anak negeri sepenuh hati mengajarkan budi pekerti agar menjadi insan yang bernurani tanpa harus menyakiti guruku tetap yang hebat gaji kecil tak sakit hati gaji cukup tak sombong diri meski banyak yang sakit hati karna guru dapat sertifikasi guruku memang hebat karena sertifikasi dituntut kompetensi kalau tak mau diamputasi oleh penguasa negeri yang “katanya” baik hati guruku memang hebat meski mutasi dan gandanya kompetensi mengancam diri tak menjadikannya patah hati mengabdikan diri untuk negeri sambil menunggu panggilan Surgawi.” Oleh Moh Adhuri Ali Syaban via Puisi guru di bawah ini juga spesial untuk hari guru nasional. Selamat hari guru, terpujilah engkau wahai para guru. Guru Untukmu para guru; Yang telah menciptakan & menjadikan generasi-generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab Untuk negeri tercinta Indonesia Tak pernah lelah dalam mendidik Walaupun kadang kuatnya raga sedang tak bersahabat Semuanya kau jadikan semangat yang berkobar dalam sebuah filosofi; “Tuntaskan Kebodohan” Demi kemajuan bangsa Bagiku; Kau bukan hanya sekedar Patriot Pahlawan Bangsa yang Tanpa Tanda Jasa Namun, kau lebih daripada itu Karena tak akan ada bangsa atau negara yang hebat di jagat ini Tanpa pengabdian yang telah kau ukir dalam jiwa mereka Teruslah berjuang Teruslah kau berjuang wahai para guru, biarpun namamu tak tertulis dalam alur Kisah Pahlawan Bangsa Tapi percayalah; Kau akan selalu menjadi Pahlawan di Hati Para Anak Negeri Harum namamu; Bak harum nama para pahlawan yang berjuang untuk tetap kokohnya Indonesia Sinar pelita pengabdianmu; Tak akan pernah padam sampai kapanpun Untukmu wahai para guru; Sebuah ucapan terima kasih yang tak terhingga dariku untuk hakikat pengabdian Tanpa Tanda Jasa Oleh Defry Al Hasb Puisi pendek untuk guru statusinaja Guruku Guru adalah pahlawanku Guru mengajariku Guru mendidikku Guruku… Aku selalu membanggakanmu Aku selalu mengingatmu Guruku… Terima kasih atas kasihmu Karena kasih sayangmu Membawaku ke tempat yang lebih baik. Oleh Syafni Puisi terima kasih guru beelgrout Sang penerang dalam gelapku Jarang pernah ada guratan luka Guratan luka yang menemanimu Tanpa ada kecerahan di wajahmu Jangan pernah kau terlalu memikirkan samar itu Begitu jauh begitu samat Kini kurangkai kata Untuk segala kebersamaan Yang pernah ada Kelas tua itu menjadi saksi Saksi atas segala tindakanku Prestasi dan kenakalanku Aku rindu pada segala yang kulewati Kau selalu terikkan perangi kebodohan Majulah dan berprestasilah himbauanmu Seperti tak ada untuk terima kasihku Kepada bapak guru kepada ibu guru Pembawa cahaya penerang gelapku Hari masih sangat panjang Jalan masih jauh Cita-cita harus ditegakkan Cita-cita harus digapai Terima kasihku untukmu. Tombak keberhasilanku Pena menari di atas kertasku Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan Menuntunku menuju jalan kesuksesan Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku Mengajariku hal-hal baru Dengan sabar kau membimbingku Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu Sungguh besar pengabdianmu Untuk mencerdaskan generasi mudamu Terima kasih kuucapkan untukmu Guruku ………….. Kau adalah orang tua keduaku Kan kukenang selalu jasamu Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu Semoga selalu bahagia hidupmu Kebaikan akan selalu menyertaimu. Oleh Amanda Nurdhana D. Puisi perpisahan untuk guru riansah_reza Pesan untuk guruku Dalam lirih keluh di bibirku Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku Ego kami masih bangkitkan ragu Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu Di relung terdalam, aku juga pernah sadar Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar Mengalirkan bakti tanpa ingkar Demi negeri agar tidak buyar Guruku Maksudku sampaikan rasa bukanlah untuk ungkap luka Engkau adalah pelita terang, saat kau mampu berkelana Merangkul seluruh siswa tanpa pilah cinta Bercengkerama bak sohib dan tetap beretika. Terima kasih kuucapkan Untuk seluruh pembangun insan cendekiawan Si petutur ilmu dari guratan awan Penuh kasih nan tulus selalu kau berikan Guruku Kau adalah jingga, sosok inspiratif dalam senja Kau selayaknya surya, penerang untuk generasi bangsa Dan kau ibarat gerimis kiranya Yang nanti menangis melihat kami sukses dengan bangga. Oleh Lisa Ardhian Widhia Sari Penutup Nah itulah kumpulan contoh puisi guru, pahlawan tanda jasa yang kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga bisa menginspirasi kamu untuk menciptakan puisi untuk guru tercinta.
Cerpen Karangan Arie Andreana TaufiqKategori Cerpen Anak, Cerpen Kisah Nyata, Cerpen Pendidikan Lolos moderasi pada 8 March 2015 Hari ini aku kembali mengingatnya.. sesosok pahlawan tanpa tanda jasa yang telah tiada, ibu ke dua bagiku, guru ku yang tercinta, yang bernama Ibu Teti Khodijah. Beliau adalah sosok guru yang baik dan cantik, dia mengajar ku 2 kali, namun yang ke 2 itu hanya sesaat. Baiklah akan ku ceritakan. Hari ini aku duduk di bangku kelas 2 SD. aku dengan teman teman ku yang berjumlah 65 kembali bersama sama, tapi sayangnya kami dibagi menjadi 2. “65 dibagi 2 menjadi 32-33.. baik yang 32.. [….]” ucap salah satu guru yang mungkin akan menjadi wali kelas ku saat itu. Aku ternyata masuk kelas B, dengan jumlah murid 32, aku pikir aku akan masuk A, tapi masuk B.. aku senang karena aku bisa menjadi anak kelas 2.. dan aku mendapatkan wali kelas yang yang bernama “Teti Khodijah” Beliau adalah sesosok guru yang baik nan cantik, aku yang terkadang selalu lupa atau tidak bisa selalu ia ingati, aku pun senang belajar bersama nya hingga kelas 2 itu usai aku tidak kembali diajar oleh nya. 2 Tahun kemudian Kini aku telah kelas 5 dan aku kembali bersama teman teman lama ku, namun kini jumlahnya hanya ada 59 saja. sedih pikir ku banyak yang keluar dan sekarang wali kelas ku ada 2 orang, aku senang saat melihat wali kelas ku itu, ia dia adakah ibu Teti dan dia sangat baik kepadaku. “Ri.. Ri..” ucap teman ku dan aku menjawab “Hah apaan ki?” dia pun berbicara “Ibu teti baik yah” sembari tersenyum… aku pun tersenyum dan berkata “Iyalah dia sangat baik”. kami pun akhirnya keasyikan mengobrol dan sampai tegor oleh guru yang lainnya. Sampai pada suatu saat salah satu wali kelas ku berkata “Anak-anak, ibu teti sedang berada di rumah sakit, dia sakit.. tapi tenang aja yah beliau pasti akan baik-baik saja kok.. dan ini pengganti nya, ibu sri” Kami pun serentak mengucapkan “Selamat pagi bu sri” Ibu Sri ini pun langsung tersenyum. aku senang memiliki guru yang baik hati kembali, tapi aku rindu dengan ibu Teti 4 Bulan berlalu aku masih belajar dengan Ibu Sri, kenapa dengan ibu teti? ada apa dengan nya? kenapa masih belum mengajar kami, akhirnya kami pun menanyakan keadaan Ibu Teti keapada wali kelas ku “Bu.. bu teti udah sembuh belum bu?” ucap salah satu teman ku dengan nada sedih. aku waktu itu bertanya tanya, kenapa teman ku ini bertanya dengan nada sedih ada apa dengan nya? Dan wali kelas ku itu menjawab “Gak apa apa.. gak apa apa kok ibu teti mah” Aku yang mendengar itu merasa senang. dan aku pun pulang Malam harinya aku tidur dan bermimpi kalau ibu teti menghampiri ku dan berkata “Ri.. jangan pernah menyerah, kamu pasti bisa yah nak, ibu akan selalu di samping kamu” Aku pun langsung terbangun dan… hari sudah pagi, aku pun berangkat ke sekolah, namun apa yang aku lihat, sekolah begitu sedih, seperti suasana berkabung dan aku tanyakan kepada teman ku ada apa dengan ini semua dan dia menjawab kalau ibu teti telah tiada, aku yang mendengar ini sedih.. tangisan mata ini selalu muncul ketika mengingat kebaikan nya, aku senang dan sedih.. senang bisa membawa nya hingga tempat terakhir dan sedih karena ibu ke dua ku telah tiada Kini aku akan menjadi anak yang lebih bisa, aku yakin beliau ada di samping ku untuk menyemangati ku saat ini TAMAT Cerpen Karangan Arie Andreana Taufiq Blog Cerpen Guru merupakan cerita pendek karangan Arie Andreana Taufiq, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " IPA Oleh Squishy Lol Hai! Namaku Heihei Wassapbero, atau panggil saja aku Heiro. Aku adalah mantan guru di SD Napayou. Nah, jadi aku akan menceritakan kejadian lucu nih! Aku ceritakan ya! Waktu itu, My Special Gift For You Oleh Adinda Fitri Ana Putri Di pagi Minggu yang cerah. “Tok! Tok! Tok!” Seseorang mengetuk pintu kamar Arsha. “Masuk! Gak dikunci kok!” Teriak Arsha sambil memainkan game. “Kakak!!! Coba lihat tanggal berapa ini?!” Teriak Berawal Tidak Suka Oleh Nesya Cw Hai namaku Nadila. Saat di sekolah “Hai Vira” sapa nadila. “Hai juga” jawab Vira. “Eh.. sarangeo itu apa ya?” tanya Nadila. “Hahaha… itu artinya cinta” Vira tertawa. “Ihh… aku Hidup Si Lumut Oleh Nurul Istiqomah Di sebuah halaman belakang, di sekolah yang kecil, terdapat sepetak paving dengan lumut di atasnya. Setiap istirahat tiba, selalu ada dua anak yang mengamati lumut tersebut. Anak yang pertama Makanan Sisa Yang Mendendam Oleh Waode Nayyara Aqeela Hai, nama panjangku Amira Putri Calista. Kalian bisa memanggilku Amira. Aku punya satu kebiasan buruk yaitu tidak menghabiskan makananku. Biasanya aku tidak memakan brokoli, wortel dan juga sayuran lainnya. “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Kali ini saya akan berbagi cerita pendek tentang jasa guru yang telah berjasa besar dalam kehidupanku mulai dari semasa sekolah hingga sampai saat sekian banyak Guru yang saya punya, baik itu guru di sekolah maupun di tempat ngaji, beliau merupakan salah satu Guru terbaik yang sangat berjasa berlama-lama, berikut kisah yang akan kutuliskan dalam cerita pendek pada artikel ini. Cerita Pendek Tentang Jasa GuruBeliau adalah Guruku ketika Sekolah SMP hingga SMA. Cara mengajarnya yang tegas tapi lembut, telah membuatku tutur kata nya memang seiring dengan tindakannya. Bukan guru yang hanya bisa mengajar tapi gak bisa nglakoni jarkoni.Beliau banyak mengajarkanku tentang ilmu yang sangat bermanfaat. Baik itu pelajaran sekolah maupun ilmu tentang akhirat. Dan terkadang, beliau juga sering memberikan motivasi belajar kepada kami tanpa pilih dalam mengajar memang tulus agar semua siswanya bisa menjadi orang yang berguna bagi keluarga, agama, lingkungan nusa dan lulus sekolah, aku tak pernah menyangka bahwa akan bertemu lagi dengan beliau. Apalagi bertemu untuk bergabung di tempat kerja yang beliau adalah salah satu orang yang sangat berjasa karena telah menjadi jembatan agar aku bisa diterima di pekerjaan yang telah kujalani selama hampir 10 tahun instansi ini, aku sangat bahagia karena bisa bekerja bersama orang-orang yang dulunya adalah guruku. Meski saat ini telah menjadi rekan kerja, namun aku akan selalu menganggap bahwa yang namanya guru sekolah tetaplah guruku akan selalu menghormatinya baik sebagai partner kerja maupun sebagai guru dalam kehidupanku. Terimakasih guruku, jasa-jasamu abadi selamanya hingga di akhirat juga Apakah Guru boleh mencukur rambut siswa yang bandel?Demikianlah cerita pendek tentang jasa guru yang dapat saya bagikan pada artikel ini. Hargailah setiap guru yang telah mengajarimu ilmu kehidupan dan ilmu lainnya, atau dari yang tadinya tidak tau apa menjadi itu di sekolah, di tempat ngaji atau dimanapun kamu berada. Karena mereka adalah jendela ilmu yang membuatmu bisa melihat dan mengarungi luasnya samudra terkait Cerita pengalaman memalukan di SekolahContoh cerita yang mengesankan di Sekolah
cerita pendek tentang jasa guru